Warning: session_start(): open(/home/beritaseputarid/public_html/src/var/sessions/sess_e1c590f711a943472100c1603fed67fd, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaseputarid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaseputarid/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaseputarid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Pangkas Budget, Banjar Bhuana Sari Persiapkan Ogoh-Ogoh Inovatif untuk Kasanga Festival - beritaseputarid

Pangkas Budget, Banjar Bhuana Sari Persiapkan Ogoh-Ogoh Inovatif untuk Kasanga Festival

13 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
Ketua ST Yowana Hita Dharma, I Made Deni Pramudya Adi Putra, mengungkapkan bahwa karya mereka kali ini menonjolkan tiga tokoh utama, termasuk tokoh perempuan dengan tema pengeliakan atau ilmu hitam. 

Ogoh-ogoh ini dirancang secara bongkar pasang mengingat akses keluar Banjar yang sempit. "Kami memanfaatkan bahan seperti bambu, rotan, kardus bekas, serta kerangka besi daur ulang dari ogoh-ogoh sebelumnya. Ini untuk menghemat biaya tanpa mengurangi kualitas karya," ujar Deni saat diwawancarai, Senin (16/12/2024) malam.

Deni menambahkan, anggaran pembuatan ogoh-ogoh kali ini mengalami penurunan signifikan. Jika tahun sebelumnya mereka menghabiskan sekitar Rp 50 juta, kali ini anggaran berkisar Rp 20-25 juta. Penurunan ini disebabkan oleh keterbatasan dana kas Banjar. Namun, mereka tetap optimistis dapat menghadirkan karya terbaik.

Kasanga Festival 2025 juga membawa tantangan baru berupa tarung bebas antarkarya ogoh-ogoh. "Ini menjadi ujian bagi dewan juri dan ST peserta dalam menampilkan dan menilai karya dengan adil. Semua pihak harus siap menerima hasil dengan lapang dada," tutur Deni.

Ia juga berharap isu yang sempat viral tahun lalu, seperti penggunaan sound system dan pro-kontra penilaian, tidak terulang kembali. "Kami ingin seni tabuh tradisional lebih ditonjolkan pada malam pengerupukan tahun depan. Selain itu, pembakaran ogoh-ogoh harus dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, baik di tingkat Banjar maupun antar-ST," tegasnya.

ST Yowana Hita Dharma berharap karya mereka tidak hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga momen pembelajaran dan introspeksi, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan teknis maupun sosial yang mungkin muncul selama festival berlangsung. *m03

Read Entire Article